Baritan merupakan tradisi turun-menurun yang dilestarikan kembali sejak tahun 2020 sebagai kegiatan adat budaya yang menitikberatkan pada simbol syukur kepada Tuhan atas limpahan rahmatnya.
Rangkaian dimulai pada malam hari sebelum hari pelaksanaan pawai budaya dengan rangkaian Kendhuri Rajakaya. 'Kendhuri' berarti selamatan dan 'Rajakaya' adalah hewan ternak yang apabila di Pandanrejo adalah Kambing Kaligesing. Rangkaian juga dilengkapi dengan pengambilan air dari 6 mata air yang ada di Pandanrejo pada sore harinya.
Di hari pelaksanaan pawai budaya maka seluruh masyarakat Pandanrejo berkumpul di Bukit Sebutrong untuk menata barisan sembari sesepuh desa mengambil mata air ke-7 sebagai pelengkap dari 6 mata air sebelumnya. Barisan pawai berjalan sejauh kurang lebih 1 km berjalan dari Bukit Sebutrong menuju Balai Desa Pandanrejo lengkap dengan masyarakat menggunakan baju adat, arak-arakan kambing, nyanyian kidung, dan gunungan syukuran.
Rangkaian kemudian ditutup dengan Kendhuri Agung pada hari berikutnya yang kemudian dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit.