Menyambut musim panen kopi raya pada bulan Juni sampai Agustus, di Desa Banyuanyar terdapat tradisi yang sudah melekat di masyarakatnya yakni tradisi “Kenduri Wiwit Kopi”. Tradisi wiwit kopi ini merupakan tradisi ucap syukur oleh para petani yang hendak melakukan panen kopi.
“Wiwit” berarti memulai, sehingga pelaksanaan tradisi atau ritual ini hanya dilakukan ketika hari pertama panen di lokasi kebun.
Pelaksanaan Tradisi Kenduri Wiwit Kopi di Desa Banyuanyar ini biasanya dilakukan dengan dua cara yakni dilakukan bersama artinya para petani di kumpulkan pada suatu tempat untuk melakukan ritual bersama untuk mensyukuri hasil panen yang masih berada di pohon, dimana nantinya akan di petik. Sedangkan cara yang kedua yakni pelaksanaanya secara kolektif pemilik lahan dengan sanak keluarga serta buruh panen (jika ada) di lokasi kebun yang hendak di petik.
Dalam pelaksanaanya adanya ayam ingkung dan beberapa dahan buah kopi tidak oleh ketinggalan, karena sebagai simbol rasa syukur. Adapun bacaan ritual meliputi ucapan rasa syukur atas hasil panen, kemudian bacaan keagamaan sebagai pelengkapnya.
Terakhir ketika acara ritualnya selesai dilanjutkan dengan makan bersama sambil menikmati hasil panen yang menggantung di pohonnya.