Perahu-perahu nelayan desa Dasun dengan tenang bersandar di tambatan. Ternyata di tambatan perahu yang memanjang di kiri dan kanan sungai inilah menjadi kunci ketenangan hidup nelayan Dasun. Mereka tidak lagi risau dengan gelombang besar di laut. Sungai dasun telah menjelma menjadi pengendali kerisauan gelombang besar. Dengan gagah berani, sungai dasun juga telah menyapu riak-riak gelombang laut yang terkadang tidak beraturan. Di sungai dasun inilah, kami belajar tentang hidup tenang dan penuh dengan kepastian. Barisan perahu yang berjajar dengan tenang nan dalam itu, sesekali ujung badannya dielus lembut oleh angin yang menerobos sepoi di sela-sela dahan bakau. Terkesan deretan perahu saling bercengkerama, sembari diperdengarkan alunan pentas tradisi di altar desa Dasun . Deretan perahu yang ada di tambatan sungai, juga seakan sedang mementaskan pagelaran bahari. Pagelaran bahari di tambatan sungai dasun itu terasa semakin harmoni, dengan iringan desir gelombang air yang berliuk tenang, suara burung nan indah, dan juga kibar warna warni bendera perahu yang sedang merayakan keberagaman. Sebenarnya, di sungai dasun inilah, telah terjadi pagelaran ekspresi kebaharian yang beragam, dinamis, dan tentu penuh dengan karakter kemandirian.
untuk mencapai tempat tambatan perahu Desa Dasun, jalan yang dilalui sangat mudah, terdapat warung-warung kecil untuk menemani wisatawan memesan berbagai makanan dan minuman pada saat di tambatan perahu. untuk datang ke tambatan perahu agar wisatawan juga merasakan kegiatan nelayan Desa Dasun bisa datang pada waktu pagi hari, pada waktu itulah para nelayan Desa Dasun pulang dari mencari ikan dan rejuan di laut, aktivitas nelayan ini menjadi suasana yang berbeda dari aktivitas nelayan di kota kota besar, perahu- perahu kecil yang tersandar di tambatan perahu dan juga para nelayan yang ramah untuk wisatawan.