Wayang Alang-alang merupakan kesenian wayang yang terbuat dari rumput alang-alang. Membuat konsep berbeda dengan wayang lainnya, dimana biasanya wayang terbuat dari kulit (wayang kulit) atau kayu (wayang golek), kini di Desa Sendangasri dengan konsep berbeda membuat wayang Alang-alang. Alang-alang adalah sejenis rumput yang tumbuh di sawah.
Dari segi filosofinya alang-alang berasal dari kata alang-alang dalam bahasa para nelayan memiliki maksud keberkahan. Bagi kehidupan Ddarat, kata alang- alang memiliki maksud halangan atau musibah. Berdasarkan hal tersebut, dalam pementasan wayang Alang-alang memiliki tujuan utama untuk wayang ruwatan atau wayang untuk event khusus serta acara tertentu dengan tujuan setelah ada pementasan terhindar dari alangan atau musibah tersebut.
Dalam Segi cerita Wayang Alang-alang berbeda dengan wayang lainnya. Dalam wayang alang-alang cerita yang diambil tidak menggunakan cerita Ramayana atau Mahabarata melainkan membawakan cerita legenda dari tempat yang ditempati pementasan wayang aAlang-alang contohnya Mmenceritakan cerita sejarah kota Lasem.
Ki Salamun adalah Dalang dalam pementasan Wayang Alang-alang yang bertempat tinggal di Desa Sendangasri. Durasi waktu pementasan antara 1 – 2 jam. Banyak masyarakat yang tertarik untuk menonton karena keunikan dan kreatifitas yang terdapat dalam Wayang Alang-alang.