Desa Wisata Karangsari adalah salah satu dari banyaknya desa wisata di wilayah Rembang, Jawa Tengah. Berlokasi di desa Karangsari, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Mengangkat tema Desa Wisata Alam, Budaya hingga wahana wisata. Dengan menawarkan kegiatan wisata yang berinteraksi langsung dengan warga lokal, interaksi dengan alam, serta mengembangkan budaya tradisional gamelan.
Perjalanan Desa Wisata Karangsari dimulai dengan sejarah tentang sosok penjaga Desa Karangsari yang dipercayai oleh warga setempat. Sosok tersebut bernama Sarinah, yang kemudian sering disebut sebagai Mbah Sarinah. Diceritakan bahwa Mbah Sarinah merupakan sesosok perempuan Jawa yang mengenakan kemben, rambutnya disanggul, serta membawa carang (ranting bambu). Mbah Sarinah dipercaya kerap berkeliling desa di malam hari sembari menyeret carang yang selalu ia bawa. Warga desa mempercayai bahwa Mbah Sarinah berkeliling desa guna memberikan perlindungan bagi warga Desa Karangsari dari segala marabahaya. Namun, ada satu area tersendiri di wilayah Desa Karangsari yang dipercaya menjadi tempat sering terlihatnya sosok Mbah Sarinah. Kemudian, tempat tersebut dijadikan sebuah punden (tempat keramat) bagi warga desa.
Punden tersebut terletak di dekat tanah bengkok Desa. Awalnya, tanah bengkok ini digunakan sebagai lahan pertanian, salah satunya adalah komoditas tebu. Namun, pemanfaatan tanah bengkok tersebut dinilai kurang apabila ditinjau dari segi keamanan dan lingkungannya. Pertanian tebu yang berada ditengah pemukiman warga dikhawatirkan dapat mempermudah (jika ada) pencurian untuk kabur dan berbagai kejahatan lain seperti begal dikarenakan kondisi jalan yang gelap, sepi, serta terhalang oleh tanaman tebu. Selain itu, pengelolaan lahannya yang mengharuskan dilakukan pembakaran dapat menyebabkan polusi udara. Karakteristik tanaman tebu yang mudah terbakar juga menambah risiko yang ada. Alasan-alasan tersebutlah yang mendasari perubahan penggunaan tanah bengkok ini dari lahan pertanian tebu menjadi tempat wisata.
Tahun 2020 menjadi awal mula perkembangan tempat wisata di tanah bengkok tersebut. Pembangunan tempat wisata ini memberikan banyak harapan untuk memajukan perekonomian warga Desa Karangsari. Selain itu, tempat wisata ini juga akan menjadi ikon kebanggan dari Desa Karangsari. Untuk mengukuhkan tempat wisata yang sedang dibangun tersebut sebagai ikon dan identitas Desa Karangsari, akhirnya tempat ini diberi nama Taman Wisata Sarinah. Penamaan ini diambil untuk menghormati sosok penjaga desa, yakni Mbah Sarinah dan bertepatan pula dengan lokasi taman yang berdekatan dengan punden desa.
Selain adanya Taman Wisata Sarinah, Desa Wisata Karangsari juga memiliki keinginan besar untuk mengangkat dan melestarikan budaya tradisional gamelan. maka dari itu di Desa Wisata Karangsari sering melakukan latihan gamelan rutin untuk para perempuan atau ibu-ibu dan anak-anak desa Karangsari dengan tujuan budaya tradisional seperti gamelan tidak hilang begitu saja dan diteruskan oleh generasi-generasi muda berikutnya. Bukan hanya untuk warga desa Karangsari saja namun juga dapat disaksikan oleh pengunjung dari luar desa dengan ditampilkan setidaknya satu bulan sekali atau satu minggu sekali di Taman Sarinah Karangsari sehingga dapat meningkatkan kesadaran para pengunjung akan budaya tradisional.
Belum ada homestay