Desa wisata merupakan suatu tempat yang memiliki ciri dan nilai yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Daya tarik utama dari sebuah desa wisata adalah kehidupan warga desa yang unik, yang tidak dapat ditemukan di perkotaan. Daya tarik tersebut antara lain atraksi alam, budaya, dan kreativitas masyarakat setempat yang didukung oleh akomodasi dan fasilitas lainnya.
Dusun Srumbung Gunung, Desa Poncoruso yang terletak di lereng Gunung Ungaran, Provinsi Jawa Tengah menetapkan diri sebagai Desa Wisata Kreatif Perdamaian (DWKP). Merupakan sebuah desa wisata yang mengusung konsep pengembangan seni dan budaya masyarakat sebagai sarana untuk mempromosikan perdamaian dunia.
Konsep tersebut bukanlah sebuah konsep yang asing di dunia pariwisata. Seperti yang dinyatakan oleh Organisasi Pariwisata Dunia (World Tourism Organization) yang menyatakan bahwa pariwisata sebagai Agen Perdamaian. Hal tersebut karena pariwisata mampu memfasilitasi perjumpaan orang-orang dari berbagai tempat dengan latar belakang yang berbeda-beda. Melalui proses interaksi tersebut terjadilah suatu proses saling memahami satu pihak dengan pihak yang lainnya. Proses saling memahami inilah yang mendukung suatu perdamaian dunia.
Desa Wisata Kreatif Perdamaian dalam mempromosikan budaya damai: Pertama, mengemas budaya, adat dan kesenian masyarakat Dusun Srumbung Gunung beserta dengan narasi-narasi perdamaian yang terdapat di dalamnya menjadi suatu atraksi wisata. Kedua, membuat ikon-ikon perdamaian dalam bentuk instalasi-instalasi seni yang menyatu dengan potensi alam, untuk menginspirasi dan menyadarkan para pengunjung agar turut terlibat dalam perwujudan perdamaian dunia. Ketiga, membuat program-program perdamaian secara berkala baik berupa dialog lintas iman, pelatihan-pelatihan, live in, peace camp yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas manusia dalam mengelola kehidupan dengan nilai-nilai perdamaian.
Pengembangan Desa Wisata Kreatif Perdamaian ini juga mempunyai tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mengolah segala potensi lokal baik pertanian, kuliner, kesenian dan kebudayaan. Selanjutnya juga bertujuan untuk menata wajah desa menjadi lebih baik dengan mempertimbangkan wawasan lingkungan demi terciptanya keutuhan ciptaan.
Pengembangan DWKP melibatkan seluruh stakeholder seperti perangkat desa, pemuda karang taruna, kelompok ibu-ibu PKK, tim desa kreatif (CPSS) dan juga didukung oleh para akademisi. Saat ini sedang dalam tahap mempersiapkan SDM masyarakat dengan pelatihan-pelatihan agar dapat mengelola dan memajukan DWKP.