Pasar jajanan ndeso digelar setiap hari minggu pon, menyajikan aneka makanan dan minuman yang unik berbahan lokal, alami, tanpa bahan-bahan kimia, kemasan go green menggunakan pembungkus daun dan anyaman bambu, tidak ada tiket masuk untuk mengikuti pasar jajanan ndeso hanya uang parkir Rp 2.000,- untuk sepeda motor dan Rp 5.000,- untuk kendaraan roda empat; transaksi di pasar jajanan ndeso menggunakan uang unik yang terbuat dari batok tempurung kelapa dengan nilai nominal Rp 2.500,- s/d Rp 10.000,-, sehingga para pengunjung harus menukar uang kartal menjadi uang batok di loket yang tersedia; masuk di pasar jajanan ndeso diterapkan protocol kesehatan yang ketat. Makanan unik di pasar jajanan ndeso jarang sekali bisa didapatkan di tempat lain seperti : Sego Iriban, Sego tonjok, dawet brokohan, dawet nganten, krowodan udan angin, samber bledeg, ndok gluduk, cetil, gatot, tiwul, tetek melek, bubur suweg, krombyang glandir dll; Semua pedagang dan pengelola pasar jajanan ndeso berkostum tradisional lurik dengan udeng iket untuk para lelaki dan udeng slendang lurik untuk kaum perempuan, diiringi dengan alunan musik gamelan jawa klasik menambah nikmat aroma rasa makanan di pasar jajanan ndeso;
Sego iriban adalah makanan yang paling unik, ayam panggang dicincang jadi satu dengan urap daun-daun yang dimasak dengan cara dilemeng (dimasukkan dalam bilah bambu kemudian dibakar), penyajiannya dibungkus dengan daun nyangkok, sego iriban dibandrol dengan harga Rp 15.000,- per porsi, sego iriban semestinya hanya bisa didapatkan setahun sekali di bulan Rajab hari Rabu Kliwon pada saat acara tradisi Iriban (pembersihan sumber air), namun karena banyaknya tamu yang kecanduan terhadap cita rasa rangasan sego iriban maka menu tersebut dihadirkan setiap minggu pon di pasar jajanan ndeso Desa Wisata Lerep.